Dalam sebuah proses kalibrasi pastinya akan ditemukan sebuah
uncertainty atau ketidakpastian dalam pengukuran. Ketidakpastian pengukuran merupakan suatu
parameter yang berkaitan dengan hasil pengukuran yang memberikan sifat
penyebaran nilai-nilai yang dihubungkan dengan besaran ukur. Dengan kata lain
Ketidakpastian pengukuran merupakan sebuah parameter dimana terdapat nilai
benar dari besaran ukuran tersebut
diyakini berada di dalamnya pada tingkat
kepercayaan tertentu. Dalam hal ini hasil pengukuran bisa dikatakan lengkap
jika disertai dengan sebuah taksiran
rentang dimana terdapat nilai benar dari besaran ukur tersebut. Dalam sebuah
proses kalibrasi kita dapat mengetahui beberapa sumber-sumber dari
ketidakpastian dalam sebuah kalibrasi beberapa diantaranya sebagai berikut
- Standar atau acuan
- Benda yang diukur. Memastikan kondisi sebuah benda yang diukur masih dalam kondisi yang stabil dan tidak berubah ketika kita melakukan pengukuran dengan alat standar pengukuran
- Peralatan bantu dalam kalibrasi. Dengan ketersediaan alat bantu yang cukup, maka akan sangat mempengaruhi proses kalibrasi sebuah instrumen
- Metode pengukuran yang diterapkan selama proses kalibrasi
- Kondisi lingkungan tempat dimana kita melakukan proses kalibrasi. Dengan mengkondisikan tempat kita mengkalibrasi secara maksimal akan diharapkan mampu memberikan hasil kalibrasi yang optimal
- Personel pelaku pengukuran. Dari sisi tenaga kalibrasi juga akan mempengaruhi hasil kalibrasi khususnya ketidakpastian hasil pengukuran. Seorang tenaga laboratorium kalibrasi sebaiknya memang mereka yang kredibel dengan instrumentasi serta paham perhitungan. Selain itu kondisi fisik dan psikis seorang tenaga kalibrasi juga sangat mempengaruhi proses kalibrasi. Sehingga perlu kita ketahui dan terapkan dalam mengkalibrasi diusahakan seorang teknisi kalibrasi dalam keadaan fit serta psikologi yang oke.
Selain keenam sumber yang menyebabkan ketidakpastian dalam
sebuah proses kalibrasi berikut
merupakan sumber-sumber yang lainnya :
-
Definisi
besaran ukur yang kurang atau tidak memadai
-
Nilai
tetapan yang digunakan dalam sebuah perhitungan
-
Keterbatasan
teknik perhitungan yang dimiliki seorang teknisi kalibrasi
-
Varian
perbedaan hasil pengamatan secara berulang pada kondisi atau titik pengukuran
yang sama
Dari kesemuanya diatas sebuah proses kalibrasi pastinya tidak
akan lepas dari salah satu atau beberapa faktor yang bisa mempengaruhi
ketidakpastian tersebut
Tidak ada komentar:
Posting Komentar